JAKARTA, 21 Oktober 2024 – Berbagai sumber telah membocorkan tentang sebuah viral hoax yang beredar di media sosial, yaitu postingan Prabowo Subianto yang diklaim membagikan bantuan uang Rp 25 juta kepada para pendukungnya di hari pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Postingan ini pertama kali muncul di platform TikTok dan dengan cepat menyebar di berbagai saluran media sosial lainnya.
Dalam video berdurasi 21 detik tersebut, terdapat narasi yang mengklaim bahwa Prabowo akan memberikan bantuan kepada siapa saja yang mengikuti akun TikTok dan menekan tombol love pada video tersebut. Narasi tersebut berbunyi: “Di hari pelantikan saya menjadi seorang Presiden Republik Indonesia saya akan memberikan bantuan berupa uang 25 juta kepada siapa saja yang ketahuan follow akun Tiktok ini syaratnya cukup tekan love dan panah video ini. Ingat hanya untuk yang sudah mengikuti caranya saja, ini amanah bukan hoaks.”
Namun, setelah dilakukan penelusuran oleh tim Cek Fakta Liputan6.com, ditemukan bahwa informasi tersebut adalah hoaks. Analisis menggunakan alat deteksi suara menunjukkan bahwa audio dalam video memiliki probabilitas 99,7% dibuat oleh kecerdasan buatan (AI). Selain itu, terdapat beberapa indikasi bahwa video tersebut tidak asli, seperti gerakan wajah yang tidak alami dan ketidaksesuaian antara gerakan bibir dengan suara yang terdengar.
Lebih lanjut, tim Cek Fakta juga menemukan bahwa video yang digunakan dalam postingan hoaks tersebut mirip dengan video resmi yang diunggah oleh Prabowo Subianto di YouTube pada tanggal 23 September 2024. Judul video asli tersebut adalah “Apa sih cita-cita Bapak, untuk Indonesia ke depan?” dan durasinya mencapai 1 menit 41 detik. Namun, video aslinya sama sekali tidak berisi tentang pembagian uang atau bantuan apapun.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa postingan Prabowo Subianto yang membagikan bantuan uang Rp 25 juta di hari pelantikannya sebagai presiden adalah hoaks. Ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memverifikasi informasi sebelum disebarkan secara luas, sehingga dapat menghindari penyebaran informasi palsu yang merugikan banyak orang. Penting bagi masyarakat untuk selalu melakukan cek fakta sebelum mempercayai atau membagikan informasi yang beredar.
***SAS