Cek Fakta: Prabowo Menunjuk Puan Maharani Sebagai Pengganti Gibran Sebagai Wapres
Berita

Cek Fakta: Prabowo Menunjuk Puan Maharani Sebagai Pengganti Gibran Sebagai Wapres

Belakangan ini, beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, telah menunjuk Puan Maharani, Ketua DPR RI, sebagai wakil presiden untuk menggantikan Gibran Rakabuming Raka. Informasi ini menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai spekulasi mengenai dinamika politik menjelang pemilu. Namun, setelah dilakukan pengecekan fakta, klaim tersebut terbukti tidak benar.

Klaim bahwa Prabowo telah menunjuk Puan Maharani muncul dari sebuah unggahan di platform YouTube. Dalam video tersebut, disebutkan bahwa “Gibran gagal dilantik” dan Prabowo memilih Puan sebagai wakil presiden. Namun, saat ditelusuri lebih lanjut, isi video tersebut tidak memberikan bukti yang mendukung klaim ini. Sebaliknya, video itu lebih banyak membahas pernyataan Rocky Gerung mengenai dugaan praktik korupsi yang melibatkan Gibran.

Dalam konteks informasi yang beredar, juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardika Sugiarto, juga memberikan klarifikasi. Ia menyatakan bahwa KPK terbuka untuk menerima laporan dari masyarakat jika terdapat bukti praktik korupsi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa isu yang diangkat dalam video tidak relevan dengan penunjukan Puan sebagai wakil presiden dan lebih fokus pada masalah hukum yang harus ditangani.

Dinamika politik menjelang pemilu memang sering kali memunculkan rumor dan spekulasi. Namun, penting bagi publik untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi. Dalam situasi seperti ini, klarifikasi dari pihak-pihak terkait sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman dan penyebaran informasi yang menyesatkan.

Setelah melakukan penelusuran dan analisis terhadap informasi yang beredar, dapat disimpulkan bahwa klaim mengenai penunjukan Puan Maharani oleh Prabowo Subianto untuk menggantikan Gibran sebagai wakil presiden adalah salah dan tidak memiliki dasar yang kuat. Masyarakat diimbau untuk selalu melakukan pengecekan fakta sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi yang beredar di media sosial agar terhindar dari hoaks dan disinformasi.

***SAS

X
Hubungi Kami Melalui WhatsApp