JAKARTA, 03 Oktober 2024 – Belakangan ini, beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang mengklaim adanya teror “ninja” yang mengetuk pintu warga dan melakukan tindakan kekerasan. Pesan tersebut menyebar dengan imbauan untuk tidak membuka pintu kepada orang yang tidak dikenal, terutama di malam hari. Namun, setelah ditelusuri, informasi ini tidak benar dan merupakan hoaks yang bertujuan menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Kapolsek Puspahiang, Iptu Dedi Haryana, menegaskan bahwa berita tersebut adalah palsu dan telah mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat untuk memberikan klarifikasi. Ia juga mengingatkan bahwa penyebaran informasi palsu dapat dikenakan sanksi pidana. Camat Puspahiang, Dadan Hamdani, meminta masyarakat tetap waspada dengan meningkatkan kegiatan ronda malam meskipun informasi tentang teror ninja itu tidak benar.
Pihak kepolisian telah mengambil langkah untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh oleh berita hoaks ini. Mereka mendorong warga untuk tetap waspada tanpa perlu panik, serta memperkuat keamanan lingkungan melalui ronda malam. Selain itu, mereka juga mengingatkan pentingnya memeriksa sumber informasi sebelum membagikannya untuk menghindari penyebaran berita palsu.
Masyarakat di Garut dan Tasikmalaya diharapkan tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita hoaks ini. Pihak kepolisian akan terus memantau situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Mereka juga meminta bantuan dari masyarakat untuk melaporkan setiap informasi yang tidak jelas atau berpotensi menimbulkan ketakutan.
Dalam kesimpulan, pihak kepolisian telah berhasil mengidentifikasi dan mengklarifikasi berita hoaks tentang teror “ninja”. Mereka berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih dan membagikan informasi, serta tetap waspada tanpa perlu panik. Dengan demikian, keamanan dan ketertiban masyarakat dapat dipertahankan dengan baik.
***SAS